[fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
+11
BloodBlossom
Watari
Yuu
S~kun
Kazuki
emasmurni
Kuzakurei_Itachi
Fei Ren
kuroro
Kuro vi Lolitannia
Prinny Prinnies
15 posters
Page 3 of 3
Page 3 of 3 • 1, 2, 3
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Volume 1
Chapter 8: Bonds Part. 2
Status party, character, opening theme song are updated at the first page.
Chapter 8: Bonds Part. 2
- v01ch08:
- Suasana sangat ricuh di kota tersebut, choosen warriors dilontarkan dengan makian dan cercaan dari penduduk setempat. Lalu keadaan tiba-tiba menghening. Suara kerincingan bell terdengar sangat jelas diantara kerumunan itu, sedikit demi sedikit warga tampak membuka jalan bagi seseorang. Setelah itu muncullah seorang gadis dengan menggunakan robe dan tiara di kepalanya, diiringi dengan banyak sekali pasukan knight pengawal.
"Cel.......ia..", kata Girugamers berusaha mendekati gadis itu.
Ketika hendak mendekati gadis itu, seorang knight yang merupakan pengawal dari gadis itu lalu memberi peringatan dengan mengayunkan pedangnya tepat di depan serigala itu.
"Saya tidak akan membiarkan iblis ini menyentuh putri Celia!", kata pengawal itu dengan pedangnya yang mengarah tepat ke kepala serigala itu.
Kuro lalu bangkit dan melangkah pelan ke arah gadis itu, dan menatapnya dalam-dalam. Celia hanya diam dan sama sekali tidak berkata apa-apa.
"Saya atas nama Kuro vi Lolitannia, ingin bertemu dengan anda, Celia Agarashi dan saya datang kesini dengan maksud dan tujuan yang baik."
Mendengar kata Lolitannia, seluruh penduduk langsung berbisik-bisik, beberapa dari mereka kaget sementara yang lainnya banyak yang menunjukkan kekesalannya. Gadis itu tetap membisu dan terdiam, lalu dia menutup matanya dan berpaling.
"Bawa mereka ke penjara bawah tanah!", perintah Celia.
"Hey! Tunggu.. kenapa kami di penjara?", teriak Yuu yang tidak menerima keputusan itu.
"Benar desu~, kami kesini untuk meminta pertolongan kepada anda desu~.", kata S~kun dengan nada memohon.
"......"
Celia menoleh dan menatap mereka dengan tatapan tajam, namun tetap diam dan pada akhirnya meninggalkan mereka tanpa berkata apa apa. Penjaga yang merupakan elite knight itu kemudian menangkap Kuro, S~kun, Yuu, BloodBlossom dan Girugamesh dan membawanya ke penjara bawah tanah.
Location: Holy Land of Arcadia
Basement - Underground Prison
Penjaga itu membawa Kuro dan yang lainnya menuju penjara bawah tanah kota Arcadia, ruangan bawah tanah kota ini bertolak belakang dengan permukaan kota Arcadia. Tembok-tembok yang terbuat dari bata terlihat basah dan berembun. Lorong-lorong sempit dan gelap menimbulkan suasana mencekam seolah-olah menimbulkan kesan bahwa disinilah tujuan hidup anda akan berakhir. Terdengar jelas erangan dan rintihan pada napi yang sedang disiksa oleh pada petugas ruang tahanan yang mereka sebut dengan "scyther". Penjaga itu kemudian mengalihkan tugasnya kepada para Scyther yang sudah menunggu di lorong dimana para choosen warrior akan ditahan.
"Hey penjaga apa kalian tahu apa akibatnya kalau memenjarakan saya?", tanya Kuro dengan nada mengancam.
"Memangnya anda siapa hah, merasa tinggi saja..", jawab petugas itu.
"Dia ini Kuro vi Lolitannia desu~, emperor dari Blue Heaven.", kata S~kun berusaha menakut-nakuti penjaga itu.
"Bwahahahahhahahahha!!", tawa seluruh penjaga yang mengantar mereka.
"K...kenapa kalian tertawa gozaru?", tanya BloodBlossom curiga.
"Asal kalian tahu ya, Arcadia berada di luar pengaruh kekuasaan kekaisaran Blue Heaven, kota ini berdiri layaknya negara Independent. Bahkan pengaruh kota ini lebih besar dari kota lainnya di Blue Heaven, bahkan lebih dari Lolitannia itu sendiri.
"B...bagaimana itu bisa terjadi desu~?", tanya S~kun.
"And u expect me to tell you, bitch!?", kata seorang Scyther itu sambil menendang punggung S~kun
DRAK.. Tubuh S~kun terhempas kearah dinding. Disaat Kuro dan yang lainnya ingin membantu S~kun, penjaga yang lain malah ikut menyerang mereka. S~kun dipukuli oleh beberapa petugas dengan menggunakan baton besi. Kuro, Yuu dan BloodBlossom juga ikut menjadi korban, Girugamesh yang meronta-ronta di kandang akhirnya terdiam dan pingsan setelah disetrum oleh sebuah alat yang disebut taser.
"Inilah yang kalian dapatkan kalau membuat masalah di kota ini.", kata salah satu Scyther kepada Kuro dan yang lainnya.
"Haha, kami tidak perduli anda siapa, baik anda petinggi Blue Heaven atau seorang emperor. Jadi jangan coba-coba mengancam kami!", kata seorang Scyther berbaju hitam sambil menginjak kepala Kuro yang sedang terbaring lemas.
"He...n..ti.......kan.", BloodBlossom memohon dalam situasi dirinya yang sedang dicekik oleh petugas lainnya.
"DIAM!", teriak petugas itu sambil menampar BloodBlossom.
"Lepas..kan.....ugh.", rintih Yuu yang mencoba memberontak.
Setelah kesemua choosen warriors tidak berdaya, mereka dijebloskan ke penjara bawah tanah tersebut. Yuu berada dalam satu sel bersama BloodBlossom yang pingsan, S~Kun bersama Kuro dan keduanya pingsan di sel yang sama. Girugamesh tetap berada di kandangnya dan ditempatkan di sel khusus. Yuu yang masih tersadar hanya bisa merenung di dalam cell nya, dan memikirkan kenapa ini bisa terjadi. Matanya mengamati teman-temannya yang tergeletak dan penuh luka tak berdaya, sementara kupingnya hanya mendengar jeritan tahanan lain yang sedang mengalami siksaan yang hebat.
"Kenapa jadi begini.....", kata Yuu dalam hati.
Air matapun bergulir jatuh di pipinya, dia tidak bisa menahan nagis melihat keadaan teman-temannya seperti itu. Walaupun dia berusaha untuk tenang dan menghapus air matanya namun hatinya yang sakit seperti teriris pisau memaksa dia terus terisak-isak menahan jeritan hatinya.
"Menangislah.. kalau itu dapat membuat kamu lebih baik..", kata Girugamesh yang telah terbangun karena mendengar isakan tangis Yuu.
"Sekuat apapun kamu, jangan lupa bahwa kamu adalah seorang gadis... menangis adalah hal yang wajar.", kata serigala biru itu menambahkan.
Suara tangisan Yuu semakin jelas terdengar, suara itu bahkan membuat tahanan lain ikut membisu. Kericuhan siksaan dan jeritan tahanan lain seolah-olah sirna.
"Huwaaaaaa...huwaaaaaaaaa....", tangis Yuu sambil memeluk BloodBlossom yang masih belum sadarkan diri.
20 menit..
30 menit...
40 menit...
Tangisan itu semakin samar-samar terdengar, dengan wajah polosnya yang basah dengan air mata Yuu akhirnya tertidur di samping BloodBlossom dan melupakan kejadian ini untuk sesaat.
Location: Holy Land of Arcadia
Underground Prison, Few Hours Later
...
....
.....
S~Kun, lihat aku membawa makanan untukmu
Ibu membuat masakan yang banyak hari ini, tahu tidak hari ini aku lulus dan diterima di sekolah para ilmuwan
Hari ini kami merayakannya di rumah
Lihaaat... banyak kan makanan yang kubawa
Hehe.. aku juga membawanya untuk Kakek dan Nenek
Sekali-kali kamu harus makan makanan yang enak.
Supaya kamu bisa jadi kuat, hehe..
.....
....
...
Tiba-tiba S~kun terbangun setelah mengalami mimpi tersebut. Tangannya memegang bagian tubuh yang terluka akibat pukulan yang dilakukan oleh Scythe. Ruangan yang gelap itu memberikan pandangan yang samar bagi S~kun, dia mecoba memfokuskan pandangannya. Terlihat di cell depan Yuu dan BloodBlossom tertidur sambil berpegangan tangan. S~kun hanya bisa tersenyum dan merasa lega tidak ada sesuatu yang terjadi pada mereka.
"Yo...", terdengar suara dari arah samping, dan suara itu tidak lain adalah Kuro.
"Ah.. Tuan Kuro, apa kamu baik baik saja desu~?", tanya S~kun mencoba mendekati Kuro.
"Hey, saya yang seharusnya bicara seperti itu. Luka ini tidak berarti apa-apa.", kata Kuro menghela nafas.
"Tuan Kuro, apakah yang mereka katakan itu benar, kalau Arcadia berada di luar kekuasaan Lolitannia?", tanya S~kun
"Benar, aku tidak menyalahkan mereka berbuat seperti ini, hal ini terjadi karena kesalahan saya yang ceroboh."
"Tuan Kuro jangan menyalahkan diri sendiri.", kata S~kun kembali mencoba menenangkan.
"Kenyataannya memang begitu kan, pada awalnya saya sudah tahu Arcadia adalah kota Suci yang penduduknya sangat ekstrim terhadap dunia luar. Namun saya berfikir bahwa moment ini dapat mempertemukan Girugamesh dengan Celia, hal ini diluar dugaan saya.", kata Kuro menyesalinya.
"Sudahlah, sekarang bagaimana cara kita untuk keluar dari sini desu~".
"Entahlah, saya belum memikirkan hal itu."
...
Suasana menghening, S~kun dan Kuro terdiam dengan pikirannya masing-masing berusaha keras menemukan cara untuk keluar dari penjara bawah tanah ini. S~kun lalu berbaring kembali sambil menatap langit-langit penjara yang berlumut.
"Tuan Kuro, menurut kamu apakah Watari akan baik-baik saja?", tanya S~kun sambil menatap langit-langit dengan pandangan yang kosong.
"Ah, tentu saja. Watari orang yang kuat. Saya yakin itu.", jawab Kuro lalu menoleh ke arah S~kun.
S~kun tersenyum mendengar perkataan dari Kuro. Kini dirinya diselimuti semangat baru, tujuan baru dan setidaknya memiliki seseorang untuk dilindungi. Tak lama kemudian terdengar suara derap langkah dari arah lorong. Bunyi gesekan baju besi memecah kesunyian lorong tersebut, lalu di depan cell mereka berdiri tiga orang Scyther dengan jubah besinya yang tebal. Dua orang dari mereka mengenakan topeng besi sementara satu orangnya tidak mengenakan topeng.
"Putri Celia memanggil seseorang bernama Kuro vi Lolitannia untuk segera menghadap di main hall aula pertemuan, bagi yang bernama Kuro silahkan tunjuk tangan kalian dan segera ikut dengan kami!", perintah seorang Scyther yang tidak bertopeng itu.
Kuro lalu mengangkat tangannya dan berdiri, tanpa berkata apa-apaa Kuro lalu menuju pintu besi itu. S~kun juga ikut berdiri dan mengikutinya dari belakang. Namun salah satu Scyther mengacungkan tombaknya ke arah S~kun memberikan peringatan agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang reckless.
"Tuan Kuro....!", panggil S~kun sambil tangannya menggapai baju Kuro.
"Tenanglah S~kun, saya akan baik-baik saja.", kata Kuro tanpa berpaling wajah ke arah S~kun.
"Uh..."
Raut wajah S~kun lalu lesu kembali seiring dengan suara pintu cell yang di buka. Scyther itu lalu memaksa Kuro untuk mengenakan borgol tambahan di kedua tangannya. Mengenaskan memang melihat seorang kaisar yang diborgol oleh seorang prajurit biasa. Namun itulah Arcadia, tingkat kekuasaan dan influensinya setara dengan Lolitannia. Kuro tidak bisa berbuat banyak, hanya pasrah dan berharap akan bisa bernegosiasi dengan Celia.
Akhirnya Kuro dibawa ke permukaan kota Arcadia, kembali dirinya disinari dengan cahaya matahari yang hangat menjelang malam. Muka sinis dari penduduk Arcadia ketika melihat Kuro sangat jelas terlihat, bahkan beberapa dari mereka meludah ke arah Kuro. Udara yang dingin sangat menusuk kulit, cuaca di kota ini sangat berbeda dengan di Shroud maupun di Lolitannia. Setelah menyusuri jalan-jalan kota tersebut, akhirnya mereka sampai di gedung pertemuan kota Arcadia. Pintu masuk gedung itu sudah dijaga oleh beberapa Scyther Knight berjubah hitam.
Kuro bersama para Scyther masuk ke aula tersebut, ruangan itu sangat luas dan sangat megah. Persis di ujung tepat pintu masuk aula tersebut terlihat seorang putri cantik yang sedang duduk dengan sopan. Putri itu tidak lain adalah Celia Argarasgi.
"Scyther bersama tawanan Kuro vi Lolitannia menghadap!", kata seorang scyther tanpa topengnya.
"Terima kasih, kalian boleh pergi.", perintah Celia terhadap para scyther tersebut.
Beberapa scyther penjaga lalu pergi meninggalkan ruangan, sementara yang lainnya kembali ke pos masing-masing.
"Kuro vi Lolitannia, kaisar dari Blue Heaven... apakah saya benar?", tanya Celia.
"Benar, saya Kuro vi Lolitannia.", jawab Kuro.
"Kamu tau ngga kenapa kalian aku penjarakan di ruangan bawah tanah yang gelap dan menakutkan ituuuuu~?"
"Iya, saya mengerti putri Celia, namun saya ada pertimbangan khusus mengenai kesalahan itu."
"Mukya? apa ya maksud kamu, saya ngga ngerti?", tanya Celia.
"Sebenarnya ada dua tujuan saya datang ke kota ini."
"Mukya...?", tanya Celia.
"Yang pertama, saya ingin mengantarkan surat ini kepada anda.", kata Kuro sambil menyerahkan surat dari rumah sakit Shroud.
....
"U..u..u.....apa ini mukya?, translatoooooooor...", teriak Celia dengan nada kesal.
Translator tua itu datang terpogoh pogoh memenuhi panggilan Celia, lalu dipakainya kacamata besar, kotak dan berantai yang biasanya dipakai oleh orang-orang jaman dahulu.
"Ini bahasa apa sih kok aku ga bisa bacaaaaa!", kata Celia dengan kesal sambil memukul-mukul pak tua itu dengan kipas kertasnya.
"Ouch..ouch.. ini bahasa inggris tuan putri.", jawab pak tua itu sambil merintih kesakitan.
"Hueeeeeeeeeeeeeeh =3=".
"Sebaiknya dari sekarang tuan putri belajar bahasa Inggris.", saran pak tua itu kepada Celia.
"Ngga.. nggaaaaaaaaaaaa, nggaaaaa. Ga usah kasih saran ga penting deh, mendingan itu bacain suratnya!", kata Celia dengan kesal.
"Ba..baiklah.. Tuan Putri.. maaf atas kelancangan saya ;_;".
Lalu translator tua bangka bau tanah itu membacakan surat official dari rumah sakit Shroud yang ditujukan kepada Celia. Celia hanya mengangguk-angguk saja ketika mendengar surat ini.
"Linked Soul?? itu apa?", tanya Celia yang tidak puas dengan isi dari surat tersebut.
"Seperti yang dideskripsikan oleh surat itu, sepertinya mirip ke teknik penghisap jiwa.", jawab pak tua itu.
"Oh kalau itu saya tahu, berarti keadaan teman kamu sedang bahaya mukya!!", kata Celia.
Kuro lalu terdiam dan seluruh tubuhnya bergetar, tiba-tiba air mata menetes mengalir di wajah, lalu menyembah putri Celia. Para scyther bahkan Putri Celia pun terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Kuro.
"Kamu ngapain mukya????? (,,#゚Д゚)",pekik Putri Celia karena kaget.
...
Kuro masih membisu dan tetap tertunduk menyembah Celia, tetesan air matanya membasahi karpet merah yang tergelar luas di ruangan itu.
"Tolong.......", kata Kuro dengan pelan.
"Mukya? (゚Д゚|||)."
"Selamat...kan... teman saya.", mohon Kuro dengan tulus.
Celia kembali tenang di tempat duduknya, dia kemudian menatap Kuro dalam-dalam. Lalu Celia berdiri dari kursinya dan perlahan-lahan mendekati Kuro. Saat dirinya tepat berada di depan Kuro, Celia kemudian mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
"Bangunlah.. jangan seperti itu.", perintah Celia.
Kuro lalu mengusap air matanya dan meraih tangan Celia, lalu berdiri. Setelah itu Celia melepaskan genggaman tangannya dan loncat-loncatan dengan riang menuju kursi tahtanya.
"Aku mau aja sih membantu kamu mukyaaaa cumaaaaan..~", kata Celia memutus kata-katanya sambil berpikir.
".........."
"Mukyaaa, aku juga disini lagi ada masalah ^^", kata Celia meneruskan kalimatnya denga nada riang.
"Mungkin saya bisa bantu?", tawar Kuro dengan penuh harapan.
"Ermm.. bisa sih... kalau begitu sini ikut akuuuuu ~", kata Celia sambil menyeret Kuro masuk ke dalam suatu ruangan.
"E....tt...tunggu..waaaaaaaaaaaaaaa", teriak Kuro yang diseret-seret oleh Celia.
Location: Holy Land of Arcadia
Inner Chamber
Aura ruangan ini sangat pekat, hawa mistis yang terkandung di ruangan ini memicu akal sehat kita untuk berpikir tentang hal-hal yang irrasional. Cult, Region, dll material itu semua ada di ruangan ini. Benda-benda keramat, patung aneh dan peninggalan dewa terletak dan tertata rapih di ruangan ini layaknya sebuah museum.
"Sudah sampai mukyaaa ", teriak Celia sambil melepaskan tangan Kuro.
"Ini ruangan apa?", tanya Kuro.
"Ada yang ingin akuw tunjukkan kepada kamuw~", kata Celia berputar-putar di tempatnya seolah-olah memikirkan sesuatu.
"Apa itu?", tanya Kuro
"Vampire...........!, ah itu dia", jawab Celia dengan gembira sambil menunjuk ke sebuah peti mayat yang kokoh berwarna gelap.
Peti itu berada di dalam sebuah tabung yang sangat besar, Celia lalu mendekati tabung itu dan menekan tombol-tombol yang merujuk sebuah password yang digunakan untuk membuka tabung tersebut. Ketika password berhasil di masukkan, tabung itu terbuka... asap mengepul dan udara tiba-tiba menjadi sangat dingin. Dalam situasi itu, Celia mengambil sebuah remote yang tergantung di sisi pintu dan mulai mengoperasikannya. Suara dengungan di sekitar ruangan terdengar samar-samar dan seketika itu pula ruangan menjadi sangat hangat.
"Suhu udara disini berubah-ubah ya?", tanya Kuro.
"Mukya? ngga kok.. aku hanya menaikkan suhu udaranya saja.", jawab Celia dengan senangnya memainkan remote itu.
"Uhm.. begitu rupanya, lalu apa yang akan kita lakukan disini?", tanya Kuro kembali.
Celia lalu berlari ke arah tabung tersebut dan perlahan lahan membuka petinya. Dengan tubuh kecilnya, Celia tampak kesusahan untuk membuka peti itu. Namun pelan tapi pasti akhirnya peti itu terbuka juga. Sesosok tubuh berukuran orang dewasa tergeletak di peti tersebut. Orang itu sepertinya sudah mati karena tubuhnya terlihat kaku.
"Ini adalah vampire... aku bingung untuk menceritakan mulai dari mana tetapi kota ini sedang dalam keadaan siaga satu.", kata Celia tiba-tiba murung.
"Saya tidak menyangka kota ini sedang dalam masalah, bisa Tuan Putri ceritakan secara detail. Kami akan membantu sebisa kami."
"Tiga hari yang lalu, kota ini diserang oleh segerombolan Vampire."
"Bukannya pertahanan kota ini cukup solid, bahkan elite soldier seperti Scyther juga banyak sekali di kota ini."
"Benar sih, tetapi kami hanya manusia biasa. Vampire itu tergolong undead yang tidak bisa mati."
"Saya mengerti, tetapi menurut Tuan Putri apa tujuan mereka menyerang kota ini?"
"Aku juga ngga tahu, tiga hari belakangan ini tiba-tiba saja setiap malam warga di teror dan diburu oleh segerombolan vampire tersebut."
"Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?", ajak Kuro
"Boleh, tolong dijelaskan!"
"Saya akan membantu menangkap pemimpin vampire itu, sebagai gantinya saya minta Tuan Putri menolong teman saya."
"Okaiidokee.. aku setuju sama kesepakatan ini.. mukyaa >.<!"
"Tetapi saya ngga mungkin bertarung sendiri, jadi saya mohon untuk melepaskan teman-teman saya dari penjara bawah tanah itu."
"Baiklah akan aku lepaskan tetapi tidak dengan demon wolf itu, dia harus berada di penjara bawah tanah."
"Saya mengerti, setelah tugas ini semua berhasil saya akan membawanya kembali pulang."
"Yep..."
Celia kemudian mengantar Kuro kembali ke main hall, setelah itu dia memanggil beberapa Scyther untuk melepaskan choosen warrior lainnya dan memerintahkannya untuk membawanya ke main hall. Para Scyther dengan jubah besi hitam yang mengerikan kemudian meninggalkan aula pertemuan. Kuro sangat senang dengan keputusan yang diambil oleh Putri Celia.
"Oh iya, kamu bilang ada dua tujuan kan datang kesini, apa tujuan lainnya?"
"Erm... tentang demon wolf itu."
"Mukya? memangnya kenapa sama demon wolf itu?"
"Apa.... Putri Celia tidak mengenalnya?"
"............."
Celia kembali merenung mendengar perkataan Kuro. Dia berusaha keras untuk mengingat demon wolf tersebut, berkali-kali Celia melamun dan menghiraukan keberaadaan Kuro..
"Entahlah, aku ngga inget apa-apa soal demon wolf? memangnya kenapa?"
"Tidak mungkin, apakah sebuah nama Girugamesh tidak berarti apa-apa untukmu?"
Mendengar nama itu Celia menjadi gusar, kedua tangannya memegang kepalanya dan keringan dingin mengucur deras di wajahnya. Seluruh tubuhnya gemetaran dan ketakutan. Tidak hanya itu nafasnya juga semakin berat.
"Putri... Celia.", kata Kuro merasa khawatir dengan keadaan Celia.
"H...h...h.......hh......hh."
Kuro sangat khawatir dengan keadaan Celia, lalu Kuro mencoba mendekati Celia dan ingin mencoba untuk menenangkannya.
"A....w..wa..a...waaaaaaaaaaa..", Teriak Celia dalam kepanikannya.
"Put.."
"Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa."
Teriakan keras dari Celia membuat panik penjaga yang ada di sekitar main hall, dua orang dari mereka kemudian menabrak Kuro dan menjatuhkannya ke lantai. Tangan dan kakinya dikunci sehingga tidak bisa bergerak. Sesepuh-sesepuh berbondong-bondong masuk ke main hall dan menenangkan Putri Celia. Sampai pada akhirnya Putri Celia kembali tenang di kursinya. Celia tampak kesal dengan Kuro, dan meninggalkan ruangan tanpa berkata apa-apa. Setelah itu Kuro diusir dari main hall, diluar gedung sudah meunggu Yuu, BloodBlossom dan S~kun namun Girugamesh masih berada di ruang tahanan di bawah tanah.
"Tuan Kuro.", panggil S~kun.
"Ah, kalian, sudah dibebaskan rupanya.", kata Kuro merasa lega.
"Sepertinya negosiasi berhasil ya desu~?" tanya S~kun.
"Ya... erm.. begitulah.", sahut Kuro
"Oh ya, Kuro, mereka menitipkan tiket ini untuk kita.", kata Yuu sambil menyerahkan tiket kepada Kuro.
"Tiket?"
"Yup, penginapan gratis desuuu~.", seru S~kun dengan senang.
"Woaaaaaa.. benarkah?", kata Kuro merasa terkejut mendengar hal itu.
"Saya juga tidak menyangka gozaru, tp Scyther sendiri yang mengantarkan tiket ini gozaru.", kata BloodBlossom menambahkan.
"Baiklah, kita segera menuju penginapan.", perintah Kuro.
"Tapi... kucing saya desu~?", tanya S~kun.
"Yah, mau bagaimana lagi, ini sudah solusi yang terbaik.", Jawab Kuro.
"Saya mengerti desu~."
Kuro dan choosen warriors kemudian membawa tiket itu ke tempat penginapan yang dituju. Ternyata penginapan itu memang di kontrol khusus oleh pasukan Scyther, bisa dibilang seperti barrack. Tiket itu hanya berlaku dua hari dan mereka tidak mengeluarkan sepeserpun untuk makan dan beristirahat. Karena kelelahan, setelah makan malam choosen warriors segera menuju kamarnya masing-masing untuk beristirahat. Kota yang ramai mendadak menjadi sunyi ketika menjelang malam, hampir tidak ada satupun warga yang berani keluar rumah. Tampak beberapa Scyther dengan jubah hitam berpatroli di sekitar kota.
Location: Holy Land of Arcadia
02.00 a.m
Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..~, terdengar suara lengkingan warga memecah kesunyian malam. Kuro tiba-tiba tersentak dan bangun mendengar teriakan itu, dan dengan sigap Kuro berlari menuju arah jendela dan mengamati keadaan di luar. Asap mengepul di sekitar rumah warga, beberapa orang berlarian menuju asal asap tersebut, terlihat juga beberapa Scyther sedang ditandu menuju rumah sakit dengan luka yang cukup serius, beberapa diantaranya sepertinya sudah meninggal. Kuro lalu mengenakan pelengkapannya dan membangunkan S~kun.
"S~kun!!", pekik Kuro berusaha membangunkan S~kun.
"Ewr..h..."
"Tch!, bangun cepat... Arcadia dalam bahaya.", kata Kuro sembari menggoyang-goyangkan tubuh S~kun.
PRANKKKK... Jendela di kamar dimana Kuro beristirahat tiba-tiba pecah, sesosok manusia setengah kelelawar degan gigi taringnya menyerang Kuro. Kuro yang sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan tidak sempat mempertahankan diri. Dalam pikirnya, dia akan mati kalau sampai tergigit oleh makhluk ini. Namun S~kun dengan kecepatan yang luar biasa menghajar makhluk tersebut dan terpental keluar jendela.
"Tch, tak kan kubiarkan termanku menjadi korban lagi.", gumam S~kun.
"S~kun!!".
"Apa kamu mengetahui, makhluk apa ini sebenarnya?", tanya S~kun
"Vampire, Putri Celia yang memberitahuku saat di main hall.", jawab Kuro menjelaskan.
"Vampire? Bagaimana vampire bisa masuk ke kota ini?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Lebih baik kita segera keluar dari sini dan mencari tahu apa yang sedang terjadi."
Kuro dan S~kun lalu membuka pintu kamar dan berlari menuju kamar tempat Yuu dan BloodBlossom beristirahat. Ketika mereka hendak memasuki ruangan itu, BRAKKK. Pintu kamar itu jebol beserta tiga vampire yang terhempas dari kamar Yuu dan BloodBlossom.
"WTF...!!"
"ZOMG~ *censored* ~desu."
Yuu kemudian berjalan keluar kamar, dan menginjak-injak makhluk itu. Baju tidurnya yang compang camping terlihat seperti habis di raep oleh makhluk itu.
"APA LIAT-LIAT!!", bentak Yuu.
"T...tidak.. desu~, kami hanya ingin memastikan kalian baik-baik saja.", jawab S~kun menghindari tatapan Yuu.
"Dasar makhluk sialan!.", kata Yuu dengan amarah yang menggebu-gebu.
"..........."
"Yuuuuuuuuu~", panggil BloodBlossom dari dalam.
BloodBlossom yang ketakutan memanggil Yuu dari dalam, Kuro dan S~kun mengintip dari balik pintu. Dilihatnya Yuu yang sedang mengusap-usap kepala BloodBlossom agar tidak ketakutan lagi. Karena tingkat kesensitivitasan Yuu yang sangat peka, diraihnya botol minuman merek *censored* dan melemparnya ke arah Kuro dan S~kun. S~kun yang tak sempat mengelak terkena lemparan botol itu dan mengenai kepalanya.
"Astaga!", Seru Kuro seakan tak percaya Yuu benar-benar melemparnya ke arah S~kun.
"Oh maaf, saya kira kalian makhluk itu, lagian ngapain ngintip-ngintip.", kata Yuu mencari alasan.
"@_______@", S~kun tidak bisa berkata apa-apa karena pandangannya yang berputar-putar.
Di dalam ruangan itu, Kuro menceritakan semua pembicaraan bersama Tuan Putri Celia kepada Yuu dan BloodBlossom. Mereka setuju untuk menangani masalah ini dan menangkap dalang dibalik penyerangan ini. Setelah Kuro menceritakan semuanya, mereka lalu keluar meninggalkan penginapan.
Location: Holy Land of Arcadia - Town Center
02.52 a.m
Suasana tampak ricuh di sekitar pusat kota, mayat-mayat baik dari pihak Arcadia maupun vampire banyak bergelimpangan di sepanjang jalan. Warga yang menjadi korban monster itu sangat banyak, baik dari anak-anak maupun orang dewasa. Teriakan semangat, jeritan luka dan kepanikan berbaur menjadi satu. Kuro dan choosen warriors terus berlari menuju pusat kota, menebas semua yang jadi penghalang jalan mereka dan terus berlari... berlari...berlari sampai sebuah jalan besar terbentang di hadapan mereka. Pandangan yang kabur akibat panasnya bara api di sekitar area tersebut dan hawa neraka yang menusuk kulit mengisyaratkan bahwa inilah medan pertempuran yang sesungguhnya.
"C...Celiaaaaaa!", teriak Kuro dari kejauhan.
Dalam pandangan yang kabur berdiri sesosok perempuan dengan memegang semacam staff dan dihadapannya terdapat makhluk besar seperti ogre dan membawa Gada. Dipastikan ogre itulah pemimpin dari manusia kelelawar ini. Kuro dan choosen warriors berlari mendekati Celia, dan tampak jelas raut wajah Celia yang sedang menghadapi tekanan yang sangat berat. Biarpun luka-luka di tubuhnya sangat banyak, namun dia tidak gentar sedikitpun menghadapi ogre tersebut.
"Kuroooo!~", sahut Celia membalas panggilan Kuro.
Melihat kesempatan yang bagus itu, ogre melayangkan gadanya tepat diatas kepala Celia. Kuro sangat tersentak melihat kejadian itu, dan berusaha memberikan isyarat kepada Celia namun dia telat dan tidak menyadari isyarat dari Kuro.
CRASHHHHH!!!~ Kuro yang sebelumnya memejamkan matanya perlahan-lahan membuka matanya. Tak terduga, Girugamesh datang dan menyelamatkan Celia di saat yang tepat. Tangan ogre itu putus setelah disambar oleh Girugamesh.
"Aku akan menyelamatkan gadis ini.", kata Girugamesh dengan gaya eksentriknya.
"..........."
Celia hanya terdiam dan terpaku melihat aksi demon wolf itu, dia tidak menyangka seekor serigala yang dia lempar ke penjara kini menyelamatkan nyawanya. Awalnya Celia tidak ingin mempercayai hal itu namun dia tidak dapat megelak dari kenyataan. Serigala biru putih itu berdiri tegak di depannya melindunginya dari ogre tersebut, memori Celia yang telah lama hilang tiba-tiba berhasil dia re-call kembali.
..
...
Kasihan kucing itu pa~
Dia terluka di jurang itu pa~
Selamatkan kucing itu paaaaa~
Huwaaa...~
...
..
"G...giru....", panggil Celia.
"Celia!! akhirnya kamu mengingatku.", jawab Girugamesh dengan senang.
"Huwaaa *sob sob* maafkan aku Giru~.", pinta Celia.
"Hey hey.. simpan tangismu untuk nanti anak kecil, sekarang kita harus menghadapi monster ini.", ujar Girugamesh sambil memandang monster tersebut.
"Un....", balas Celia sambil menganggukkan kepalanya.
Celia lalu berdiri tegak membentuk formasi penyerangan untuk melawan ogre itu. Ogre yang besar dan kuat itu tidaklah terlalu cepat, Celia dengan segera melakukan casting beberapa magic penyerangan dari berbagai element, sementara Girugamesh dengan kecepatan gerak yang luar biasa mampu membuat ogre itu kewalahan. Serangan bertubi-tubi dilancarkan dari Celia dan Girugamesh. Kuro hanya menonton pertarungan tersebut dan yang lainnya bertarung melawan lesser monster yang berwujid vampir-vampir lemah.
"Flaaaaaaame Arroooooow!", teriak Celia
Partikel magic dari staff tersebut membentuk busur panah yang berapi-api, setelah Celia yakin dan membidik musuhnya dengan tepat dia melepaskan busur tersebut. Panah berapi yang melesat sangat cepat disertai lengkingan memecah alam semesta, busur panah itu mengenai kepala ogre dan perlahan-lahan ogre tersebut hilang menjadi butiran-butiran partikel energy yang berhamburan ke langit-lagit kota.
Setelah Ogre berhasil di musnahkan, satu persatu vampir tersebut menghilang tak berbekas. Warga dan prajurit lainnya bersorak-sorai merayakan kemenangan tersebut.
Celia menjatuhkan staff miliknya dan langsung memeluk Girugamesh.
"Eh!~", suara Girugamesh pelan tertahan.
"Maafkan aku Girugiru... seandainya aku bisa mencegah papa membuangmu.", gumam Celia sambil terus memeluk erat Girugamesh.
"Hehe.. tidak apa-apa Celia, aku senang akhirnya bisa melihatmu kembali.", kata Girugamesh menenangkan Celia.
"*sob sob*"
Kuro dan yang lainnya lalu berkumpul bersama para Sycthe, dan prajurit-prajurit itu meminta maaf sebesar-besarnya atas perlakuan yang mereka lakukan terhadap Kuro. Kini Holy Land of Arcadia kembali damai dan tentram.
Location: Holy Land of Arcadia
Main Hall~ 10.00 a.m
Kuro, Yuu, S~kun dan BloodBlossom serta Girugamesh dipanggil oleh Celia ke balai pertemuan kota Arcadia. Pertemuan ini membahas surat yang diberikan oleh rumah sakit Shroud untuk Celia atas masalah yang terjadi pada Watari.
"Mukya, maaf yaaaah aku tidak bisa ikut kalian, keadaan kota ini masih rusak parah akibat serangan kemarin.", kata Celia yang kini kembali riang gembira.
"Lalu bagaimana dengan masalah Watari desu~?", tanya S~kun.
"Oh itu.. ahaha.. aku sudah mempersiapkan ramuan khusus.", jawab Celia sambil mengeluarkan botol berisi ramuan "ajaib" nya.
"Apakah kami dapat mempelajari ramuan itu gozaru?", tanya BloodBlossom dengan mata berkaca-kaca memperhatikan botol itu.
"Errrrmmmm... sepertinya tidak yaaaa? kyaha ", jawab Celia dengan sedikit bercanda.
"Heeeeeeeeeeeeeeh", ujar BloodBlossom dengan kecewa.
"Aku bercanda kok, nanti utusan kami akan memberikan beberapa resep pengobatan khusus untuk dipelajari di Shroud.", kata Celia sambil tersenyum.
"Ah, terima kasih gozaru, jasa jasa anda tidak akan pernah saya lupakan."
"Mukya... kalau begitu Kuro terimalah ini.", perintah Celia sambil memberikan botol itu kepada Kuro.
"Terima kasih Putri Celia.", balas Kuro dengan ucapan terimakasih nya.
Kuro menerima botol ramuan yang diberikan oleh Celia, ramuan tersebut diketaui dapat merangsang proses regenerasi sel dari dalam tubuh dan memperbaiki sistem syaraf dan kesadaran sehingga jiwa yang telah diambil dapat langsung di call secara instan. Setelah itu Celia mengantar Kuro sampai kedepan gerbang, diantar oleh beberapa Scythe dengan jubah hitamnya.
"Girugiru...~", panggil Celia kepada Girugamesh.
"Hm...", jawab Girugames dengan hanya menoleh ke arah Celia.
"Sampai bertemu lagi~.", kata Celia sambil tersenyum.
Girugamesh membalas senyuman itu lalu memalingkan wajahnya kemudian berjalan meninggalkan kota tersebut. Kuro dan Celia saling melambaikan tangan dan dengan ini kita bisa menyelamatkan Watari. S~kun berharap ramuan ini dapat menyelamatkannya.
Location: Route 31
Seperti biasa rute ini selalu tampak aneh, banyak binatang yang beraneka rupa bisa ditemukan disisi kiri dan kanan jalan. Yuu berharap tidak bertemu dengan team kompor disaat seperti ini, dan sampai sekarang keadaan baik-baik saja. namun ditengah jalan menyusuri Route 31 tersebut...
"Ah...."
"Kenapa BB-san?"
"Aku tiba-tiba tidak bisa bergerak...."
"Jangan-jangan..."
Seseorang dengan cepat mengayunkan pedangnya ke arah Kuro, namun serangan itu berhasil di block oleh S~kun dengan pedang kecilnya. Pemuda dengan pakaian samurai dan berambut berwarna emas, dia tidak lain adalah Emasmurni.
"Hehe.. kita bertemu lagi."
"Kurooo tolong... hh...", teriak BloodBlossom berusaha untuk bergerak.
Dari atas pepohonan, terlihat seorang gadis sedang duduk manis sambil mengunyah apel yang dia petik sebelumnya. Fei Ren kembali menampakkan dirinya kembali setelah dikalahkan oleh S~kun di tambang tua itu. Tentu saja kali ini Fei Ren akan membalas dendam kepada mereka.
"Fei, kamu lagi ternyata!", kata S~kun dengan geram.
"Jangan senang dulu ya, karena waktu itu saya kalah, kali ini saya akan menghabisi kalian semua!".
"Howling Shockwave!", teriak Girugamesh mengeluarkan lolongan suara dengan frequensi yang cukup tinggi.
Fei sangat pintar, dia mempelajari gerakan-gerakan S~kun dan Girugamesh pada pertarungan sebelumnya. Disaat Girugamesh mengeluarkan howling shockwave Fei langsung mengenakan sebuah headphone yang ia gantungkan di lehernya. Headphone itu mampu meredam suara dengan frequensi apapun.
"Ha...ha...ha..ha..sekarang aku tidak perlu khawatir dengan suara lolongan jelekmu itu", kata Fei sambil tertawa.
"Ti--tidak mungkin...", kata Girugamesh dalam hati.
Wushhhh~ sebuah kunai melesai dengan kecepatan tinggi ke arah Fei. Melihat hal itu, Emasmurni segera loncat dan menangkis kunai tersebut dengan pedang samurainya. Fei langsung turun dari pohon itu dan menyaksikan BloodBlossom telah berhasil melepaskan diri dari Linked Soul miliknya.
"Ba..bagaimana bisa kamu melepaskan diri?", tanya Fei seolah tidak percaya apa yang dia saksikan lalu melepas headphone nya.
"He.... kau lupa ya kalau aku seorang ninja!", jawab BloodBlossom yang kemudian menghilang menjadi asap.
Poof.. ternyata itu adalah sebuah teknik replacement, Fei menggunakan Linked Soul mengira telah mengenai tubuh BloodBlossom namun ninja memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi, dengan gerakan yang sangat cepat BloodBlossom telah mereplace dirinya dengan sebuah batang kayu.
"BB-Saaaaaaaaaaaaaaan...!, Tuan Kurooooooooo!", teriak seorang pemuda dari arah kejauhan.
"Cih... reinforcement~ merusak kesenangan saja, kalau begitu kita akan bertemu di lain waktu~ au revoir. honey <3", ejek Fei dengan nada yang menggoda.
"Lain kali saya tidak akan membiarkan kalian merusak semua rencana Black Ante!", kata Emasmurni memperingati.
"Black Ante...? Hey Tungguuuu!", teriak Kuro.
Dalam sekejap magic portalpun terbuka dibelakang Emasmurni dan Fei, lalu mereka menghilang dalam sekejap.
Kazuki bersama ninja koga lainnya kemudian menghampiri choosen warriors tersebut.
"Kalian apa baik-baik saja, saya mendengar Arcadia diserang oleh pasukan Vampire tadi malam.", kata Kazuki khawatir.
"Iya, tapi semua berhasil diatasi gozaru. Semua berkat Girugamesh.", kata BloodBlossom memuji.
"Tidak, saya hanya melakukan sebisa saya saja.", tutur Girugamesh.
"Hey, Kazuki.. kami sudah membawa penawar Linked Soul... dengan begini kakakku bisa sembuh ~desu.", ujar S~kun sambil menunjukkan botol ramuan tersebut.
"........"
"Ada yang ingin kuberitahu kepada kalian, karena itulah aku segera berlari kesini untuk mengantar kalian kembali ke Shroud Village.", kata Kazuki dengan nada serius.
"A..apa yang terjadi desu~?", tanya S~kun.
"Jangan..jangan..!", teriak Kuro dengan paniknya.
"........"
"Ya... Watari... meninggal tadi malam.", kata Kazuki memberitahu.
..
...
....
Kuketuk pintu rumah itu, dan seseorang laki-laki seumuranku tersenyum dan menyambutku pulang.
Okaeri S~Kun..
....
...
..
Impian itu sirna seiring dengan pecahnya botol ramuan yang digenggam S~kun ketika terhempas ke tanah.
Status party, character, opening theme song are updated at the first page.
Prinny Prinnies- Test Staff
- offline till next month?
Race :
Posts : 1372
Gold : 10357
Reputation : 11
Join date : 2010-04-23
Age : 36
Location : netherworld
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
"Akhirnya... Beneran mati deh si kakek..." kata Kuro.
"Yah~ Jadi kurang nih komedi ceritanya kalau kakek mati..." keluh Kuro.
"Yah~ Jadi kurang nih komedi ceritanya kalau kakek mati..." keluh Kuro.
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Kuro vi Lolitannia wrote:"Akhirnya... Beneran mati deh si kakek..." kata Kuro.
"Yah~ Jadi kurang nih komedi ceritanya kalau kakek mati..." keluh Kuro.
sedikit demi sedikit saya convert menjadi cerita serius, keren kan kalau di opori fanfic nya ngga fokus ke 1 genre saja. ada yang komedy (kuro), psychological dan thriller (kury), romance (bloodblossom), adventure n fantasy (prinny).
ya kan
Prinny Prinnies- Test Staff
- offline till next month?
Race :
Posts : 1372
Gold : 10357
Reputation : 11
Join date : 2010-04-23
Age : 36
Location : netherworld
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Benar-benar...
IMAJINASI
IMAJINASI
Sheratan- Sensei
- Troll hunter, Mod hater.
Race :
Posts : 1848
Gold : 10872
Reputation : 6
Join date : 2010-06-21
Age : 26
Location : Behind my troll-jet.
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Sheratan wrote:Benar-benar...
IMAJINASI
good day sir, u were lurking on my thread, so i'll abuse yer ID and make fun of it on my fanfic..
/jk
Prinny Prinnies- Test Staff
- offline till next month?
Race :
Posts : 1372
Gold : 10357
Reputation : 11
Join date : 2010-04-23
Age : 36
Location : netherworld
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Nama "Girugamesh" jadi "Girugamers""Cel.......ia..", kata Girugamers berusaha mendekati gadis itu.
"Saya atas nama Kuro vi Lolitannia, ingin bertemu dengan anda, Celia Agarashi dan saya datang kesini dengan maksud dan tujuan yang baik."
Seingat saya Celia "Igarashi" deh bukan Celia "Agarashi"
Air matapun bergulir jatuh di pipinya, dia tidak bisa menahan nagis melihat keadaan teman-temannya seperti itu.
Kata "tangis" jadi "nagis"
Kuro lalu mengangkat tangannya dan berdiri, tanpa berkata apa-apaa Kuro lalu menuju pintu besi itu.
Kata "apa-apa" jadi "apa-apaa"
Nama belakan Celia salah besarPutri itu tidak lain adalah Celia Argarasgi.
"Mukyaaa, aku juga disini lagi ada masalah ^^", kata Celia meneruskan kalimatnya denga nada riang.
Kata "dengan" jadi "denga"
Mendengar nama itu Celia menjadi gusar, kedua tangannya memegang kepalanya dan keringan dingin mengucur deras di wajahnya.
Kata "keringat" jadi "keringan"
Terdengar jelas erangan dan rintihan pada napi yang sedang disiksa oleh pada petugas ruang tahanan yang mereka sebut dengan "scyther".
Harusnya "para" bukan "pada"
Awalnya Celia tidak ingin mempercayai hal itu namun dia tidak dapat megelak dari kenyataan.
Kata "mengelak" jadi "megelak"
Panah berapi yang melesat sangat cepat disertai lengkingan memecah alam semesta, busur panah itu mengenai kepala ogre dan perlahan-lahan ogre tersebut hilang menjadi butiran-butiran partikel energy yang berhamburan ke langit-lagit kota.
Kata "langit-langit" jadi "langit-lagit"
"Hm...", jawab Girugames dengan hanya menoleh ke arah Celia.
Nama Girugamesh jadi Girugames
Wushhhh~ sebuah kunai melesai dengan kecepatan tinggi ke arah Fei.
Kata "melesat" jadi "melesai"
I'VE MADE A GREAT COMEBACK AND ANOTHER GREAT STORY WITH ALL TYPE OF FLAVOUR LIKE TRAGEDY, COMEDY AND ACTION. YOU'RE DA BEST WRITER IN OPORI.
P.S. Tenang aja, kalo soal ane gk lupa kok
emasmurni- Sensei
- I'm your Average Joe
Race :
No Medal
Posts : 1767
Gold : 12135
Reputation : 3
Join date : 2010-04-30
Age : 28
Location : Jakarta Barat
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
@Emasmurni
thank you for rep+ sir, the ch10 would be the end of volume 1.
i'll prepare for the advance story at volume 2.
and i believe celia name was celia agarashi...
pheww.. so many mistakes there...
thank you for rep+ sir, the ch10 would be the end of volume 1.
i'll prepare for the advance story at volume 2.
and i believe celia name was celia agarashi...
pheww.. so many mistakes there...
Prinny Prinnies- Test Staff
- offline till next month?
Race :
Posts : 1372
Gold : 10357
Reputation : 11
Join date : 2010-04-23
Age : 36
Location : netherworld
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
Prinny Prinnies wrote:good day sir, u were lurking on my thread, so i'll abuse yer ID and make fun of it on my fanfic..
/jk
I'll be waiting.
Sheratan- Sensei
- Troll hunter, Mod hater.
Race :
Posts : 1848
Gold : 10872
Reputation : 6
Join date : 2010-06-21
Age : 26
Location : Behind my troll-jet.
Re: [fanfic] Oporier: Raise of the dark emperor
hmmm... baru baca, bagus juga
nice work
nice work
kuroro- Sensei
- Styx
Race :
Posts : 2007
Gold : 10753
Reputation : 1
Join date : 2010-05-31
Age : 123
Location : Ryuuseigai
Page 3 of 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» [Fanfic] The School of Oporier
» [Fanfic] Forbidden Love
» [Fanfic] HVS
» [Fanfic] Opoririri!!
» [Fanfic]Yakusoku ne?
» [Fanfic] Forbidden Love
» [Fanfic] HVS
» [Fanfic] Opoririri!!
» [Fanfic]Yakusoku ne?
Page 3 of 3
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|